Bongkar Kebiasaan Dengan Membaca



Bongkar Kebiasaan Dengan Membaca
Orang yang rajin membaca buku memiliki umur yang panjang. Karena ia mampu berkelana ke ribuan tahun silam. (Nia Yesica)
Berdasarkan survei yang di lakukan oleh UNESCO menunjukkan hasil yang kurang mengembirakan yaitu minat baca masyarakat Indonesia berada pada urutan yang paling rendah di ASEAN. Hal inilah yang menjadi faktor mengapa negara Indonesia tidak mampu bersaing dengan negara-negara lain sebab dengan membaca maka akan membuka jendela dunia. Ketika jendela sudah di buka maka warga Indonesia akan mampu melihat keluar, dari sisi yang bagaimana di balik jendela tersebut. Sehingga cara berfikir masyarakat akan maju dan keluar dari zona kemiskinan menuju kehidupan sejahtera.
Rendahnya minat baca sangat mempengaruhi kualitas bangsa Indonesia, sebab dengan rendahnya minat baca tidak bisa mengetahui dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi di dunia, dimana pada akhirnya akan berdampak pada ketertinggalan bangsa itu sendiri. Oleh karena itu, untuk dapat mengejar dan menyaingi kemajuan yang telah di capai oleh negara-negara tetangga, perlu menumbuhkan minat baca sejak dini.
Bila sebelumnya membaca identik dengan buku atau media cetak saja, maka di zaman yang sangat modern ini bisa di lakukan lewat dunia maya atau internet dan media elektonik lainya akan tetapi jika menggunakan hal tersebut harus mempunyai filter untuk menyaring dimana yang hendak di inputkan (Dafikurrahman, 15 Okober 2013). Dengan semakin mudahnya media untuk mendapatkan informasi bacaan maka seharusnya meningkatkan minat membaca guna membuka cakrawala dunia.  Karena dengan membaca merupakan kunci membukanya.
Jika hal tersebut dikolerasikan dengan minat baca di lembaga-lembaga pendidikan termasuk MA Mansyaul Ulum yang berada di pelosok desa bukan hal yang mustahil akan merajai peradaban dunia, mengangkat nama lembaganya serta kecamatan, kabupaten, provinsi dan juga Negara Indonesia. Dengan semangat yang menyala-nyala dalam dada dan melepaskan dirinya dari keterbelakangan dan kepalsuan maka akan tercapai yang namanya berpetualang dengan pengetahuan. Apalagi yang namanya lembaga-lembaga pendidikan pasti akan memiliki Perpustakaannya walaupun tidak setara dengan lembaga-lembaga yang sudah unggulan akan tetapi MA Mansyaul Ulum unggul dalam minat membaca dengan membaca otak akan terisi pengetahuan yang lebih banyak dari pada pada seorang yang hanya menuangkan air satu bak mandi (Sri-Bintang Pamungkas ,Jakarta 2000). Dari adanya media dan perpustakaan di lembaga-lembaga bahkan umum  maka sekarang yang seharusnya di lakukan untuk meningkatkan minat baca ialah :

1.      Bangunlah motivasi minat membaca
Meningkatkan minat membaca harus di mulai dengan motivasi diri dalam jiwa sebab dengan adanya motivasi yang tumbuh dalam jiwa akan menjadi terbuka terhadap hal-hal yang belum di ketahui untuk di kuasai.
2.      Mulailah membaca sesuatu yang di sukai
Salah satu kesalahan terbesar dalam diri seeorang yang ingin mulai membiasakan diri untuk mudah adalah image buku dan bacaan yang sebenarnya ia muat sendiri, berat dan membosankan. Padahal banyak sekali jenis buku yang karakteristik, mulai dari cerita fiksi seperti cerpen dan novel, berlanjut kebuku-buku praktis (cara langkah, tips, kiat dll), motivasi, hingga sekarang yang sangat di sukai oleh semua kalangan seperti politik, budaya, sejarah, filsafat dll. Tinggal memposisikan diri pada yang ia sukai dari situlah langkah pertama membuka dunia seperti apa yang di katakan ilmuan sains Albert Einstein belajarlah dari hobinya. Supaya niat untu membaca tidak hanya berasal dari dalam pikiran.
3.      Menumbuhkan rasa ingin tahu
‘’Saya tidak memiliki bakat khusus. Saya hanya selalu penasaran’’ (Albert Einstein) dalam kata-katanya. Mengartikan minat baca harus di picu dari dalam diri untuk menumbuhkan rasa ingin tahu. Membuat pertanyaan dalam segala hal yang ada di sekitar lingkungan dan mencari jawabannya dalam buku atau bisa lewat enternet. Biasanya rasa ingin tahu dan penasaran sangat efektif untuk menggerakkan diri ini untuk melakukan sesuatu.
4.      Mintalah rekomendasi buku
Meminta rekomendasi ini juga sangat efektif  karena buku yang direkomendasikan biasanya punya nilai lebih semangat membaca dan punya buku baru, bulan dan tahun ini…?
5.      Membaca seperluya saja dan jangan terkebo-kebo di awal hal inilah yang juga sering di lupakan oleh seorang yang masih memulai langkahnya dalam membaca terasa semua buku ingin di telan semua tanpa memikir ada masuknya apa tidak membaca yang penting mambaca karena kapasitas dan kapabilias tiap individu beragam.
6.      Perbanyaklah juga membaca biografi dan motivasi para tokoh, ilmuan, sastrawan dan olahragawan yang memberikan motivasi dan inspirasi seperti tokoh pertama kali pendidikan yang berada di lembaga khususnya Lembaga MA Mansyaul Ulum, perjuangan seorang guru MA Mansyaul Ulum tanpa tanda jasa dan juga Ispirator kehidupa yaitu Perjuangan Orang tua (Ayah dan Ibu).
Dari beberapa stimulus di atas sepantasnya selaku orang-orang yang berpendidikan, berpengetahuan untuk menumbuhkan minat membaca yang tidak semua orang bisa melakukan karena kemalasan yang menjadikan rajanya sehingga sulit menggerakkan. Tidak kalah pentingnya pada seluruh warga MA Mansyaul Ulum untuk untuk mewarisi generasinya membaca. setiap orang hebat meninggalkan warisan. Dan warisan paling berharga mereka tertanam dalam buku yang mereka tulis. Beruntunglah orang-orang yang senang membaca, karena mereka akan mendapatkan warisan paling berharga dari orang-orang hebat.
Dengan demikian, Membaca merupakan suatu cara untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi dari sesuatu yang ditulis. Semakin banyak membaca, semakin banyak pula informasi yang di dapatkan jangan pernah merasa bosan dan malas untuk membaca, membaca dan membaca dengan membaca sampai akhir hayat.
Jika anda hidup di pedalaman, Tapi anda rajin membaca, maka anda akan lebih berwawasan luas dari pada yag hidup di kota.

Facebook        : Achmed Khaldun Bin Aristoteles
Twitter            : @mamank75109437
Blog                : Mansya Ilmu
    

 

Comments

Popular Posts